Feb 14, 2025 Last Updated 11:32 PM, Feb 13, 2025

6. Antropologi (kearifan ekologis lokal)

Published: Feb 11, 2025

Masyarakat adat lama dicemoohkan sebagai suku 'terasing' yang belum maju. Kini di tengah krisis ekologis muncul rasa lain. Kita tak lagi secongkak dulu, setelah menyadari aspek negatif dalam pembangunan. Mungkinkah, mereka menghimpun semacam kearifan yang dilupakan orang “modern”?

Gilang Mahadika, antropolog UGM yang sekaligus sejarawan, mengunjungi masyarakat Dayak Benuaq di pedalaman Kalimantan. Ia mengamati secara seksama cara mereka mengelola kebun di tengah hutan. Mereka tidak terasing: sudah lama mengenal pohon karet dan sawit. Namun, mereka tetap menjaga subsisten, tak lupa menghidupi dirinya dari tanah sendiri. Sawitpun mereka tanam diselingi tanaman pangan. Tanpa dicampuri perusahaan global. Sepertinya, model 'agroforestri' mereka justru lebih berkelanjutan.

Gerry van Klinken membuka perspektif global. Ia membaca buku terakhir dari antropolog terkenal Marshall Sahlins (belum lama almarhum) mengenai budaya-budaya masyarakat adat di seluruh dunia. Dari Kalimantan hingga Alaska, ternyata banyak kesamaan di antaranya. Semuanya mengalami spiritualitas di dalam alam semesta. Tanpa merasakan perbedaan antara yang alami dan yang gaib, seluruh dunia "dihidupkan" oleh pelaku-pelaku yang menyerupai pribadi (biasanya disebut “roh”). Manusia jadi hati-hati. Gagasan bahwa ia dapat "menguasai" alam melalui teknologi tidak terlintas dalam benak masyarakat adat.

Simaklah Bacaan Bumi edisi ini! Kirimlah tanggapan ke editor@insideindonesia.org.

Gerry van Klinken, Editor

Bacaan Bumi: Pemikiran Ekologis

Latest Articles

Single fighters

Feb 13, 2025 - SHERI LYNN GIBBINGS, ELAN LAZUARDI AND ROBBIE PETERS

Why some ride-hailing drivers stay outside mutual aid organisations

Myth, art and science

Feb 13, 2025 - NATASHA DOROSHENKO MURRAY

Indah Arsyad’s Balinese perspective

Esai: Raja-raja hutan

Jan 22, 2025 - JAKA HENDRA BAITTRI

Cara manusia Sumatera menghormatinya harimau

Essay: Kings of the jungle

Jan 22, 2025 - JAKA HENDRA BAITTRI

How Sumatrans honour the tiger, both mystical and real

Sukarno's Indonesia as seen from Yogyakarta

Jan 06, 2025 - MARK WOODWARD

Sukarno's dedication to the arts and obsession with creating a nationalist ideal live on in luxury hotels he built in the 1960s

Subscribe to Inside Indonesia

Receive Inside Indonesia's latest articles and quarterly editions in your inbox.

Bacaan Bumi: Pemikiran Ekologis – sebuah suplemen Inside Indonesia

Lontar Modern Indonesia

Lontar-Logo-Ok

 

A selection of stories from the Indonesian classics and modern writers, periodically published free for Inside Indonesia readers, courtesy of Lontar.