Jan 30, 2025 Last Updated 9:51 AM, Jan 27, 2025

5. Filsafat (Eko-Filsafat)

Published: Jan 27, 2025

Krisis ekologis diciptakan manusia: Bacaan Bumi lahir dari keyakinan ini. Opini mainstream terobsesi dengan janji teknologi baru, tetapi komunitas Bacaan Bumi merasakannya sebagai masalah eksistential. Manusia (tertentu) menciptakan masalah; belajar hidup dengannya pun pertama-tama adalah tantangan manusia bukan insinyur.

Pada saat genting, hanya pikiran jernih dapat membantu. Dalam edisi ini, filsafat turun dari menara gading. Dengan pertanyaan nakal, peringatan serius, nasehat segar. Semuanya sesuai misi 'menyembuhkan jiwa yang abadi,' seperti kata Plato.

Filsuf UGM Rangga Kala Mahaswa menunjuk pada tumpukan sampah di kebanyakan kota Indonesia. Sampah yang seharusnya tidak ada, namun tetap ada, bahkan yang tiap hari kita hirup mikroplastiknya di udara. Seperti Marxisme, yang tidak boleh ada namun tetap tak terhindarkan, sampah memiliki kehidupan spektral. Hantu tak terkendalikan. Suka atau tidak, sampah menandakan peradaban kita. Makin hari makin banyak, hingga menutupi permukaan bumi.

Filsuf Australia Arran Gare, dalam tulisan Gerry van Klinken, meletakkan masalahnya dalam nihilisme budaya kapitalis. Kita telah meyakinkan diri tidak ada gagasan moral yang dapat menyetir Big Tech. Namun gagasan intelektual pernah mengubah sejarah: Pencerahan Radikal namanya. Kekuatan intelektual seberani itu tetap mampu melawan nihilisme neoliberal dewasa ini.

Simaklah Bacaan Bumi edisi ini! Kirimlah tanggapan ke editor@insideindonesia.org.

Gerry van Klinken, Editor

Bacaan Bumi: Pemikiran Ekologis

Latest Articles

Esai: Raja-raja hutan

Jan 22, 2025 - JAKA HENDRA BAITTRI

Cara manusia Sumatera menghormatinya harimau

Essay: Kings of the jungle

Jan 22, 2025 - JAKA HENDRA BAITTRI

How Sumatrans honour the tiger, both mystical and real

Sukarno's Indonesia as seen from Yogyakarta

Jan 06, 2025 - MARK WOODWARD

Sukarno's dedication to the arts and obsession with creating a nationalist ideal live on in luxury hotels he built in the 1960s

Essay: Beyond cultural awareness

Dec 31, 2024 - VICTORIA WINATA

What is cultural awareness? Is it about knowing the habits and languages of other people? These are good intentions, but there is a lot more work to be done

Tetangga: These are the stories of our neighbours

Oct 23, 2024 - ASHLYNN HANNAH & SOFIA JAYNE

Introducing a new podcast series

Subscribe to Inside Indonesia

Receive Inside Indonesia's latest articles and quarterly editions in your inbox.

Bacaan Bumi: Pemikiran Ekologis – sebuah suplemen Inside Indonesia

Lontar Modern Indonesia

Lontar-Logo-Ok

 

A selection of stories from the Indonesian classics and modern writers, periodically published free for Inside Indonesia readers, courtesy of Lontar.